Olah Oleh Raminten

7 Makanan Khas Yogyakarta yang Wajib Kamu Coba

makanan khas yogyakarta

Banyak orang bilang makanan khas Yogyakarta = gudeg. Padahal, lho, kalau cuma pulang bawa gudeg, rasanya kayak foto di Malioboro tapi lupa beli bakpia. Jogja itu lebih luas, lebih manis, lebih pedas, lebih nendang dari sekadar satu ikon. Dan di sinilah dilema wisatawan dimulai: makanan khas Jogja mana yang benar-benar harus dicoba dan dibawa pulang?

1. Gudeg: Ikon Manis Jogja yang Tak Pernah Padam

Gudeg itu makanan khas Yogyakarta banget. Manisnya kadang bikin kaget orang yang baru pertama kali coba, tapi setelah suapan kedua biasanya langsung jatuh hati. Filosofinya sederhana: Jogja memang kota yang sabar, manis, dan menenangkan.

Varian populer: gudeg kering (tahan lama) dan gudeg basah (harus cepat dimakan).
Raminten twist: Gudeg Kaleng Raminten, praktis, tahan lama, dan bisa ikut pulang naik pesawat tanpa ribet.

2. Geplak: Permen Tradisional Warna-Warni

Sebelum ada cokelat, orang Jogja sudah punya “candy” sendiri: geplak. Bentuknya bulat, warnanya mencolok seperti pink, putih, dan hijau, rasanya legit banget.
Camilan ini jadi simbol keramahan dan manisnya orang Jogja. Cocok buat oleh-oleh karena tahan lama dan tampilannya cerah ceria.

3. Jadah Tempe: Duet Jogja yang Tak Terpisahkan

Pernah dengar pepatah “kayak jadah tempe”? Itu simbol kesetiaan orang Jawa. Jadah yang gurih berpadu dengan tempe bacem yang manis menciptakan keseimbangan rasa yang pas. Coba nikmati jadah tempe di lereng Merapi sambil minum teh panas, dan kamu akan paham kenapa Jogja disebut kota yang selalu bikin rindu.

4. Bakpia Pathok vs Bakpia Kukus: Debat Wisatawan Abadi

Ini dia perdebatan abadi para wisatawan. Bakpia Pathok punya kulit tipis, klasik, dan legit. Sementara Bakpia Kukus lebih lembut, modern, dan cocok untuk anak muda. Kalau bingung pilih yang mana, paling aman ya beli dua-duanya sekalian. Semua varian lengkap bisa kamu temukan di Olah Oleh Raminten, tanpa harus keliling kota cari toko berbeda.

5. Sate Klathak: Sate Anti-Mainstream

Biasanya sate ditusuk pakai bambu, tapi di Jogja malah pakai jeruji besi sepeda motor. Unik, kan? Daging kambingnya empuk dan dibakar polos hanya dengan garam, tapi aromanya luar biasa. Paling nikmat disantap malam hari di sekitar Imogiri, ditemani nasi hangat dan teh tawar. Walau nggak bisa dibawa pulang, sate ini wajib kamu coba setidaknya sekali seumur hidup.

6. Kopi Jos: Hitam Panas dengan Arang Membara

Cuma di Jogja kamu bisa pesan kopi lalu dapet bonus arang membara yang dimasukkan langsung ke gelas. Sensasinya unik dan aromanya khas. Katanya, arang panas itu bukan cuma bikin kopi tetap hangat, tapi juga menetralkan asamnya. Sempurna buat menemani malam Jogja yang syahdu dan tenang.

7. Oseng Mercon: Jogja Nggak Selalu Manis

Selama ini orang mengira Jogja cuma soal rasa manis. Tapi begitu coba oseng mercon, siap-siap kaget. Pedasnya bisa bikin melek sampai subuh, cocok buat wisatawan yang butuh “kejutan Jogja”. Oseng mercon adalah simbol bahwa di balik kelembutan Jogja, ada semangat yang menyala-nyala.

Oleh-Oleh Tahan Lama yang Bisa Dibawa Pulang

Liburan belum lengkap tanpa membawa pulang sedikit rasa Jogja. Beberapa pilihan yang wajib kamu bawa antara lain:

  • Gudeg Kaleng Raminten
  • Geplak
  • Bakpia klasik dan kukus
  • Teh dan kopi Jogja

Semua ada di Olah Oleh Raminten, pusat oleh-oleh khas Jogja yang lengkap dalam satu atap. Lokasinya dekat Malioboro, buka setiap hari 24 JAM, dan siap bantu kamu bawa pulang manisnya Jogja tanpa repot keliling kota.

Jogja itu kota kenangan. Tapi, mbok ya jangan cuma bawa foto dan story Instagram. Bawa juga rasa, aroma, dan teksturnya. Dari gudeg sampai bakpia, dari jadah tempe sampai kopi jos, semua bisa kamu temukan di Olah Oleh Raminten.
Jadi pas pulang, Jogja ikut pulang bersamamu.

Scroll to Top